Ahad, 10 Januari 2016. Salimah (Persaudaraan Muslimah) Sinjai menggelar Diskusi publik dengan mengangkat tema “Mengelola Kecerdasan Emosional Anak”. Diskusi ini merupakan lanjutan dari Seminar Parenting yang dilaksanakan pada Ahad, 27 Desember 2015 lalu.
Latar belakang mengapa Salimah Sinjai mengangkat tema tersebut adalah untuk mengedukasi para ibu agar mengenal anaknya sendiri. Utamanya perkembangan kecerdasan emosionalnya. Sebab dengan cepatnya arus informasi saat ini, ditambah dengan padatnya jadwal para ibu apalagi yang juga berprofesi sebagai wanita karir, pendidikan dan kedekatan kepada anak akhirnya mendapatkan porsi yang kurang.
Diskusi ini dihadiri oleh ibu-ibu yang tergabung dalam GOW (Gabungan Organisasi Wanita), dan dilaksanakan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Sinjai. Sebagai pengantar, Ibu Mas'ati yang merupakan Sekretaris GOW Sinjai dan juga Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sinjai mengatakan bahwa diskusi ini merupakan salah satu wujud kepedulian Pemkab Sinjai kepada kaum ibu agar lebih memperhatikan tahap-tahap perkembangan emosional anak. Dalam diskusi ini juga tampak hadir Ketua Penasehat GOW Sinjai, Hj. Rahmatia Sabirin, Ketua GOW Sinjai Hj. Fitrawati dan Kepala BKB PM.
Hadir sebagai pembicara, Ibu Bonita Mahmud, S.Psi; M.Pd (Dosen Program Study PAUD, FIP UNM). Menurut Bonita, sistem pendidikan di negara kita secara umum hanya mengandalkan kecerdasan intelektual (IQ). Padahal, manusia adalah makhluk yang memiliki multiple quotient. Kecerdasan emosional (EQ) harusnya juga mendapatkan perhatian yang seimbang. Selain itu, pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah. Tapi juga orang tua di rumah. Sehingga, tidak boleh ada saling lempar tanggung jawab antara guru dan orang tua jika sang anak mengalami “masalah”.
Salimah Sinjai memang menjadikan tema-tema parenting sebagai salah satu fokus kajiannya. Dengan petimbangan bahwa anak merupakan aset masa depan bangsa. Jadi, untuk mempersiapkan generasi penerus yang cerdas, baik, tangguh dan berakhlak mulia maka orang tua sebagai bagian dari mata rantai pendidikan anak, harus yang pertama diubah paradigmanya.
Seminar dan Diskusi dengan tema-tema serupa (pendidikan keluarga/tarbiyatul 'aulad), memang diprogramkan oleh Salimah Sinjai dengan interval waktu 1 kali setiap bulannya. Harapannya, dengan diskusi rutin seperti yang digelar di atas, pola pikir dan pola didik orang tua kepada anak bisa secara perlahan makin terbentuk secara positif. Sehingga anak dalam proses pendidikan dan perkembangannya bisa benar-benar terpenuhi semua jenis kecerdasannya, sebagai bekal membentuk generasi tangguh dan berperadaban. (hikari-finn)
Seminar dan Diskusi dengan tema-tema serupa (pendidikan keluarga/tarbiyatul 'aulad), memang diprogramkan oleh Salimah Sinjai dengan interval waktu 1 kali setiap bulannya. Harapannya, dengan diskusi rutin seperti yang digelar di atas, pola pikir dan pola didik orang tua kepada anak bisa secara perlahan makin terbentuk secara positif. Sehingga anak dalam proses pendidikan dan perkembangannya bisa benar-benar terpenuhi semua jenis kecerdasannya, sebagai bekal membentuk generasi tangguh dan berperadaban. (hikari-finn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar