Mendidik Anak di Era Digital dengan 3 Wasiat Rosulullah SAW - DPD PKS Kab. Sinjai

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 20 Oktober 2017

Mendidik Anak di Era Digital dengan 3 Wasiat Rosulullah SAW


Oleh : Nani Umm Fatih

Tak bisa dipungkiri bahwa kualitas anak sangat bergantung pada sejauh mana orangtuanya memahami tanggung jawab mendidik dan mengarahkan potensi mereka.

Demikian vitalnya peran orang tua dalam mendidik dan mengarahkan anaknya. Oleh karena itu kesalahan dalam mendidik dan mengarahkan anak bisa berakibat fatal, yang berujung pada terbentuknya kepribadian anak yang menyimpang dari syariat. Terlebih di era digital ini. Era dimana teknologi bisa menjadi "Tuhan" .

Anak-anak yang hidup di era digital dan media sosial seperti saat ini jelas berbeda dengan anak-anak yang lahir, besar serta tumbuh tanpa teknologi. Kemudahan mengakses teknologi baik berupa jaringan internet ataupun jaringan informasi lainnya seperti televisi tidak hanya memberikan dampak positif tapi juga memberikan dampak negatif.

Studi di Indonesia setidaknya menyebutkan 30 juta anak-anak dan remaja merupakan pengguna terbesar dari internet. Dimana 80% nya menggunakannya untuk mencari data dan informasi,70% untuk bertemu teman online,65% untuk mendengarkan musik. Dan yang mengkhawatirkan adalah 52% ternyata telah mengakses situs porno melalui iklan atau situs-situs tertentu. [1]

Itulah kenyataan yang terjadi hari ini. Maka perlu bagi orangtua untuk tidak bersikap masa bodoh. Ayah dan ibu harus memiliki pandangan yang sama, yaitu sama-sama bertanggungjawab atas jiwa, tubuh, pikiran, keimanan, kesejahteraan anak secara utuh karena faktanya masih banyak orangtua muda masa kini yang melepaskan anak-anaknya secara total di tangan orang ketiga, entah mertua atau pembantu.

Sebuah tesis pernah membahas mengenai peran ayah. Anak-anak yang kurang sosok ayah, dan dia punya anak laki dia nakal, agresif, narkoba, seks bebas. Anak perempuan biasanya depresi, seks bebas. Jadi ayah harus selalu ada, pulang kerumah di era digital ini.

Sahabat Ali bin Abi Thalib r.a. jauh-jauh hari telah mengingatkan kita, “Wahai Kaum Muslim didiklah anak-anak mu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan di zamanmu".

Inilah "PR" besar bagi kita sebagai orang tua, mempersiapkan anak kita untuk siap menghadapi zamannya.

Seperti apa seharusnya mendidik anak sesuai zaman?

Allah menyebutkan tanggung jawab pendidikan anak dan keluarga tersebut di dalam firman-firman-Nya :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (QS At-Tahrim 61 : 6).

Pendidikan yang berawal dari rumah selalu lebih efektif dibandingkan apapun. Dari rumahlah semua nilai diberikan. Orang tua harus dengan sadar mendidik anak-anaknya agar tidak dididik oleh jamannya. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai yang kelak berguna bagi masa depan anak karena anak tak ubahnya selembar kertas putih. Apa yang pertama kali ditorehkan di sana, maka itulah yang akan membentuk karakter dirinya.

Bila yang pertama ditanamkan adalah warna agama dan keluhuran budi pekerti, maka akan terbentuk antibodi (zat kebal) awal pada anak akan pengaruh negatif, seperti rajin ibadah, berbakti pada orang tua, dan sebagainya.

Sebaliknya, bila pertama tidak ditanamkan warna agama dan keluhuran budi pekerti, maka yang akan muncul adalah antibodi terhadap pengaruh positif, seperti malas beribadah, enggan belajar, suka membantah, dsb.  Jika hal demikian dibiarkan, maka setelah dewasa sukarlah untuk meluruskannya.

Pilihan untuk bertahan sebagai orangtua muslim yang tangguh tentulah harus disertai kemampuan survive dalam kondisi apapun. Mengikuti arus tentu bukanlah pilihan yang tepat, terlebih lagi jika kita memilih bersikap masa bodoh terhadap kenyataan yang terjadi.

Maka pilihan yang terbaik adalah kembali pada tuntunan Al Qur'an dan Sunnah Rosulullah SAW.

3 wasiat yang pernah diberikan oleh sang tauladan utama, yaitu

"Didiklah anakmu kepada 3 perkara yaitu mencintai nabimu, mencintai keluarganya, dan (mencintai) membaca Alquran, karena sesungguhnya pelaku Alquran akan berada di bawah naungan Arsy Allah saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya." (HR. Thabrani)

Maka dengan 3 perkara tersebut mendidik anak di era digital ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan.

Mencintai Rosulullah SAW dan keluarganya serta mencintai Al Qur'an dengan cara membaca, menghafalkan dan mengamalkan akan membantu kita menyiapkan  anak menjadi pemimpin yang beriman kokoh, beribadah benar, berakhlak mulia, berwawasan pengetahuan yang luas dan bermanfaat, sehat, mandiri, dan menjadi pejuang dalam melaksanakan dan menegakkan nilai-nilai Islam hingga kejayaaannya.

Di tangan mereka tonggak kepemimpinan bagi orang-orang yang bertakwa akan diserahkan.

Semoga anak-anak kita dapat terdidik diatas keimanan yang sempurna, akidah yang kuat dan mencintai generasi awal yang mulia yang dengannya dapat menjadi bekal baginya untuk mampu survive dalam kondisi apapun juga.

[1] Kemenkominfo 2014
[2] Bu Elly Risman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Laman